Ini adalah Surat Cinta dan jika kamu enggan membacanya, maka lupakanlah. Anggap saja tidak pernah ada. Lipat dan kemudian buang di bawah meja. Tapi kalau kamu masih tertarik membacanya – dan aku sangat berharap akan itu - Lagi pula siapa yang akan menolak Surat Cinta?
*****
25-12-2012
Teruntuk : Yang Spesial Dihatiku, KamuHesty Oktaviani
Hal : Surat Cinta
Dear ..
Setiap orang menentukan pilihannya sendiri dalam mengungkapkan Cinta. Begitupun Aku, memilih cara ini sebagai medianya. Dan dengan Surat Cinta ini, Aku ingin mengungkapkapkan rasa. Perlu keberanian dan pertimbangan yang matang untuk akhirnya Aku menulis Surat ini, padamu.
Duapuluh sembilan tahun dalam hidupku, Aku pernah mengalami tahun-tahun yang teramat pelik dalam hidupku. Dimana kesedihan tak henti-hentinya mencekik dan disaat itu nyanyian Cinta tak lagi menarik. Sehingga Aku harus ekstra bijak menentukan kepada siapa Surat Cinta–ku kutujukan. Dan Kamu, ya Kamu. Yang tiba-tiba masuk dalam hidupku.
Karena hanya Kamu,
Kamu hadirkan kembali binar-binar bahagia yang telah lama hilang dalam kehidupanku.
Kamu tunjukkan Aku rupa-rupa mimpi dikala menatap wajahmu tiap hari.
Kamu tunjukkan Aku geliat-geliat harapan, lewat senyum manismu.
Dan Kamu,
Kamu tunjukkan Aku kehidupan.
Kamu kembali hadirkan untukku kemilau Cinta dari sisi yang sederhana. Memberi aku sebuah keyakinan, bahwa tidak mustahil merangkai kembali asa yang pernah terkoyak badai dan prahara. Kamu membuat Aku merasakan kembali bagaimana tertawa karena hal-hal tak tampaknya tak bermakna. Bagaimana menyebutkan nama dalam setiap doa. Hanya Kamu, Kamu dan Kamu.
Duhh,, Seharusnya ini Surat Cinta dan bukanlah Puisi Cinta. Tapi ketika harus menulis tentangmu, betapa hatiku berbunga-bunga, semua kata melayang-layang dikepala. Dan semua penuh Romansa.
Setelah semuanya, Aku hanya akan menulis ini saja untukmu.
Aku Mencintai Kamu (titik)
Hi dear, pernah Kamu mendengar kabar bahwa "Aku Mencintai Kamu"? Ya. Sepertinya itu benar adanya. Itu saja, dan beginilah seharusnya. Surat Cinta. Dariku, Untuk Kamu.
Kamu, yang aku harapkan menemani Aku sampai garis akhir perjalan hidupku. Untuk Kamu tahu:
Aku Berniat Mencintaimu Tanpa Tapi! Dan Tanpa Tepi!
***
- Aku -